. Aztriana 'cenceng' IniBlogku: 2011/07

Minggu, 10 Juli 2011

Tunggulah aku di batas suci..

Hai, apa kabarmu disana kasih?
Masihkah kau bersabar menanti..?
Biarlah sang waktu berdetak tak henti.
Tak perlu gelisah merasa tak pasti.
Bukankah kita yakin Dia sebaik-baik penjanji..?

Ku tau di sana kaupun menguras peluh untuk hari depan kita bersama..
Tenanglah kasih, jiwaku dan jiwamu dalam genggamanNya.
Maka kelak tak mungkin Dia menyianyiakan kita..

Akupun tahu kau dalam gelisah tak berujung.
Siang malam berharap pertemuan yang tak kunjung.
Menahan debar dan rindu yg seakan menusuk hingga ke jantung.
Bersabarlah, kirimkan rindumu pada tiap hembusan angin dan kicau burung-burung.

Jangan khawatir akan diriku disini.
Kan ku jaga cinta ini hingga saatnya nanti.
Kan tetap utuh tak tersentuh dalam hijab yg suci.
Terjaga dengan indah dan tersimpan rapi.

Hai, kau yang disana tetaplah menanti.
Bantu aku mjaga cinta ini agar tetap suci.
Ku tak mau ada bercak syahwat yg menodai.
Maka jaga aku dengan melapaskanku hingga saatnya nanti.
Ku setia menunggumu disini.
Hingga tabir ini tersingkap dengan lantunan ijabmu yang suci.

Hai, kau yang disana, tunggulah aku di batas suci..


------**------**----

aztriana, makasar, senin 230810, 19'38 ^_*v

Bisikan Alam Padaku Tentang Makna CINTA..



Ku termangu merenungi arti CINTA..
Ternyata CINTA tak selamanya lukisan indah sang pelangi..
Pun juga tak berarti sapuan sejuk sepoi sang angin..
Dan CINTA tak selamanya mekaran bunga di taman-taman..

Ku tanya pada Mentari, seperti apa dia memaknai CINTA..
Jawabnya, CINTA baginya adalah janji yang harus dia tepati pada Sang Maha Halik di pagi hari,
Pun juga, kerelaannya beranjak dari peraduannya ketika senja menapak..

Ku tanya pada Bebintang, seperti apa dia memaknai CINTA..
Jawabnya, CINTA adalah kerlipan indah bagi semua mahluk di jagad raya, laksana taburan berlian di bentangan beludru hitam..
Dan juga Keikhlasan ketika arakan awan menutupinya dari mata yang sedang menatap indahnya kerlipannya..

Ku tanya pada pepohonan, seperti apa dia memaknai CINTA..
Jawabnya, CINTA adalah keteduhan bagi musafir yang bernaung di bawahnya,
CINTA juga adalah keikhlasan melepaskan tiap helai daun-daunya berguguran agar tempatnya mampu digantikan oleh tunas-tunas baru yang tumbuh semakin lebat pada dahannya..

Ku tanyakan pada tiap arus air di sungai, seperti apa dia memaknai CINTA..
Jawabnya, CINTA adalah kehidupan bagi semesta, mengalir sesuai perintah Penciptanya..
Dan CINTA adalah keikhlasan arus sungai melepaskan tiap tetes airnya ketika mencapai muaranya..
Membiarkannya meninggalakan alirannya dan pergi bersama ombak, beriak ke hamparan samudra..

Cinta adalah keikhlasan.. keikhlasan.. bukan memilki.. namun ia adalah keikhlasan.. setidaknya itu yang dibisikkan alam padaku..
Makassar, 06 Juni 2011, Aztriana , 01.29 (^_^)v