. Aztriana 'cenceng' IniBlogku: Berhentilah, ketika kau harus berhenti..

Selasa, 05 April 2011

Berhentilah, ketika kau harus berhenti..



Putaran kehidupan ini amatlah melelahkan
Bergerak tak henti bagai roda yang terus berputar
Manusia seakan berkejaran dengan semunya kenikmatan duniawi
Dan siapa yang lambat akan tertinggal jauh di belakang
Dan kita adalah salah satu pelakonnya..

Terkadang, mata kita nanar menatap karena tersapaut debu dunia
Ada kalanya jiwa kita letih mengikuti arus yang seakan memaksa kita ikut berlari
Kadang kita ikut terseok, tertatih dan terjatuh bahkan harus merangkak agar tak tertinggal jauh
Hidup ini begitu melelahkan, sangat melelahkan..

Namun saudaraku, kita tetap saja berbeda dengan mereka
Ada sebuah komitmen yang melekat dalam jiwa kita
Yah, komitmen akan perjuangan ini..
Tak peduli sejauh mana mereka melangkah untuk dunianya
Bagi kita itu bukanlah hal yang utama.
Ada dakwah yang selalu menanti sentuhan lembut tangan-tangan kita
Yang selalu mengikat kaki kita jika kita mencoba melangkah jauh darinya
Ada hal yang jauh lebih mulia yang harus kita perjuangkan, dari sekedar dunia yang tak benilai

Saudaraku, aku paham dengan sangat, kau, aku, kita kadang merasakan kejenuhan yang tak terkira
Karena jalan ini memanglah bagitu panjang dan berliku
Kadang kita menangis, dan ingin berteriak karena lelahnya
Kadang kita harus merelakan hati kita hancur karena dalam jalan ini memang akan banyak duri yang siap mengoyak-oyak tubuh kita
Kadang perasaan kita remuk di sebabkan kekecewaan yang sangat.
Saudaraku, bersabarlah.. bersabarlah..
Jika hanya dunia yang kita tuju, alangkah hina tujuan kita
Jika hanya kesenangan semu yang kita harapkan, alangkah rendah cita-cita kita
Jika hanya nikmat kehidupan yang ingin kita raih, sungguh betapa tak berarti hidup kita

Namun jauh dari itu semua, ada yang lebih indah di atas segala keindahan yang ingin kita raih
Ada hal yang jauh lebih mulia yang selalu menjadi harapan kita
Ada cita-cita yang paling tinggi yang ingin kita gapai
RidhoNya.. JannahNya.. Apa lagi yang labih menggiurkan dari itu?
Bandingkanlah betapa tak berarti sakit dan perihnya jalan dakwah ini jika kita membayangkan hadiah yang akan kita peroleh nanti..
Tak ada artinya remuk dan hacurnya hati kita, di bandingkan kekalnya kenikmatan di akhirat itu..

Saudaraku, ku tahu betapa lelah dan penatmu menempu jalan ini
Kadang perjuangan ini membbutuhkan banyak hal dari kita, hingga kita lupa akan kebutuhan ruh kita sendiri..
Kadang mata kita tertuju untuk bagaimana agar tetap panji dakwah ini berkobar hingga tangan kita kadang lelah menanggung  begitu banyak amanah di pundak kita..
Kadang jasad kita begitu letih, dan bahakan hati kita sendiripun menjadi kering..
Maka, mari merenung sejenak, berhentilah sesaat..
Namun ingatlah, ini bukan berarti selesai, bukan berarti berakhir..
Beristirahatlah, namun bukan berarti kau pergi dan meninggalkan jalan dakwah ini..
Bukan berarti kau menyerahkan estafet dakwah pada orang lain..
Berhentilah sesaat, untuk mengisi kembali bahan bakar keimanan kita
Berhentilah untuk mengistirahatkan jasad kita, agar kelak kita mampu mengusung panji dakwah yang jauh lebih berat dari sebelumnya..
Beristirahatlah, dengan mengisi kembali tiap aliran darah kita dengan semangat dakwah yang jauh lebih membara..
Mari merenung sesaat, untuk menengok kebutuhan ruhani kita..
Namun ingatlah, ini bukan berarti berakhir, karena amanah perjuangan ini tetap akan terus ada di pundak kita..
Hingga mata ini kelak menutup dari dunia..
Hingga ruh ini kembali..

Saudaraku, kalaupun kelak kita harus berhenti
Maka berhentilah dengan senyum dengan keindahan..
Ketika semua yang pernah mengenal kita, akan mengenang kita dengan keindahan..
Ketika semua yang kelak mengingat kita, akan mengingat kita dengan semangat juang yang berkobar..
Ketika mereka dengan mengenang kita, dapat membangkitkan semangat juang mereka juga..
Hingga, kelak, walau jasad kita tak ada lagi di bumi ini..
Namun semangat juang kita tetap melekat di hati mereka..
Jadikan dirimu di kenang dengan indah, dirindukan dengan indah..

Berhentilah, ketika kau harus berhenti..
Yaitu, ketika deburan semangat dakwah di hati kita, berhenti seiring detakan terakhir jantung kita..

************************************
Aztriana, Makassar, Rabu 300311 (T_T)v

0 komentar:

Posting Komentar